Materi Kelas VII Bab 4. Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika - Sub Bab B
Bab 4.
Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
Sub Bab B. Keberagaman
dalam Masyarakat Indonesia
Keberagaman
Ras dan Antargolongan
Keberagaman
adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang berbeda suku, agama, ras dan
antargolongan. Keberagaman tersebutlah suatu kemajemukan yang dimilki bangsa
Indonesia yang merupakan kekayaan serta keindahan yang menjadi sutau ciri khas
bagi bangsa. Tidak mudah untuk mengelola keberagaman, sehingga hal tersebut
patut disyukuri dan dijaga dengan baik. Jangan sampai keberagaman tersebut memicu
pertikaian di antara kalangan manusia, salah satunya adalah karena perbedaan
ras dan antargolongan. Mari kita bahas satu per satu agar lebih paham.
KEBERAGAMAN
RAS
Pada dasarnya,
manusia diciptakan dalam kelompok ras yang berbedabeda yang merupakan hak
mutlak Tuhan Yang Maha Esa. Ras menjadi sebuah ide yang dikeluarkan oleh para
antropolog dan filsuf dari abad ke-18, yang menggunakan lokasi geografis untuk
membedakan warna kulit dan mengelompokkannya dalam satu kelompok ras.
Pengelompokan ini juga berdasarkan bawaan biologis lintas generasi.
Secara umum ras
adalah kalangan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik. Pengertian lain dari ras adalah
suatu prosedur kategori yang dipakai untuk mengklasifikasikan manusia dalam
masyarakat dan berbeda melewati ciri fenotipe, asal mula dan penampakan jasmani
dan entnis yang terwarisi. Jika kita melihat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008
tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah
golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan.
Secara umum, ras manusia dapat
dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu:
a. Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.
b. Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku dan bermata sipit.
c. Kaukasoid, berkulit putih, mata biru, dan rambut pirang.
d. Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang); serta
e. Khoisan (Afrika Selatan).
Masyarakat
Indonesia memiliki keberagaman ras. Hal ini disebabkan oleh kedatangan bangsa
asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia, serta letak dan
kondisi geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat
Indonesia antara lain
a.Ras Malayan-Mongoloid di Sumatra, Jawa, Bali,
Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.
b.Ras Melanesoid di Papua, Maluku, dan Nusa
Tenggara Timur.
c.Ras Asiatic Mongoloid seperti orang China,
Jepang, dan Korea yang tersebar di seluruh Indonesia.
d.Ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur Tengah,
Australia, Eropa, dan Amerika.
Kondisi
masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras terkadang berpotensi
menimbulkan konflik. Konflik tidak hanya merugikan kelompok-kelompok
masyarakat, tetapi juga bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Setiap warga
negara harus menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan, dan persahabatan
sehingga terwujud perdamaian. Hal itu sesuai dengan Sila kedua Pancasila,
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab bahwa bangsa Indonesia menjungjung tinggi
harkat dan martabat manusia tanpa membeda-bedakan ras. Salah satunya adalah
upaya dilakukan dalam lingkungan sekolah.
Buatlah
suasana sekolah menjadi suasana yang mengintegrasikan semua ras yang ada.
Misalkan saja dalam segi permainan, pertunjukkan, lomba, kegiatan formal maupun
dalam kegiatan informal yang lainnya selalu mengintegrasikan beberapa rasdan
suku yang ada. Kelompok ras dan etnis mempunyai kesempatan yang sama dalam
segala kegiatan yang diadakan oleh sekolah, hal ini untuk membuat adanya
kesetaraan antar berbagai kelompok yang ada.
KEBERAGAMAN
ANTARGOLONGAN
Sebagai negara
yang memiliki keberagaman, adanya penggolongan dalam kehidupan masyarakat di
Indonesia merupakan suatu kewajaran. Keberagaman antargolongan tidak boleh
menyebabkan terjadinya perselisihan dan perpecahan di masyarakat. Adanya
keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong terwujudnya persatuan dan
kesatuan bangsa, dan pendorong tumbuhnya kesadaran setiap warga negara akan
pentingnya pergaulan demi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa misalnya
golongan kelas tinggi membantu golongan kelas rendah. Oleh karena itu, ciri
golongan tidak ditonjolkan demi kepentingan nasional.
Dalam
sosiologi, adanya perbedaan kelas dalam lapisan masyarakat menyebabkan
terjadinya penggolongan kelas-kelas secara bertingkat. Hal itu diwujudkan dalam
kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah dengan ditandai oleh adanya
ketidakseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban individu dan kelompok di
dalam suatu sistem sosial. Dengan demikian, dalam kelas sosial terdapat
pengolongan manusia secara bertingkat atas dasar kedudukan atau status sosial
sehingga menyebabkan perbedaan antara hak dan kewajiban.
Keberagaman
antara golongan/kelompok dalam masyarakat merupakan suatu gejala yang selalu
ada dalam setiap kehidupan manusia. Pastinya kamu menyadari bahwa sejak lahir
sampai meninggal dunia menjadi anggota kelompok & terikat dengan kelompok.
Sejak lahir kamu menjadi anggota keluarga, menjadi warga desa, kecamatan,
kabupaten, provinsi & negara. Kamu juga akan menjadi anggota berbagai macam
& jenis kelompok, mulai menjadi kelompok teman bermain, organisasi sekolah,
organisasi bidang sosial, politik seni, ekonomi & lain sebagainya.
Meskipun
berbeda-beda golongan namun seluruh warga negara hidup dalam satu ikatan yang
kuat, tanah air Indonesia. Semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang merupakan ciri
bangsa Indonesia harus selalu dilestarikan & dijadikan dasar bagi persatuan
& kesatuan bangsa.
Keberagaman
antargolongan/antarkelompok dalam masyarakat harus dijadikan potensi untuk
mempersatukan bangsa, sebab pada prinsipnya antara golongan yang satu dengan
golongan lainnya saling membutuhkan. Sebagai contohnya; Dalam perusahaan
golongan atas (atasan) akan membutuhkan golongan bawah (bawahan/karyawan) &
begitu juga dalam pemerintahan, pejabat pemerintah membutuhkan rakyat.
- SEKIAN -
Komentar
Posting Komentar